IMPLIKASI PENAFSIRAN AL-QUR’AN TANPA ILMU NASIKH DAN MANSUKH
Abstract
This article wants to explain to readers the debate regarding Nasikh Mansukh's knowledge which is used as a basis or one of the methods of interpreting the Koran. The debate that emerged was that several interpretive figures did not believe in the existence of Nasikh Mansukh in the Koran. Even though the knowledge of Nasikh Mansukh is very important in interpreting the Koran, a small example that can be seen is determining the direction of the Qibla, you can imagine that we will face the Qibla anywhere. Then the issue of wills which are required when approaching death is removed by the inheritance verses and hadith of the Prophet Muhammad saw. By using the comparison method, the author will compare an interpretation that uses Nasikh Mansukh knowledge and one that does not use Nasakh Mansukh, as well as seeing what method is used if the interpretation does not use Nasakh Mansukh. The results of the research illustrate that interpreters who do not use nasikh mansukh use contextual and linguistic methods, apart from that there are also those who use am and takhsis in viewing the text without needing to eliminate the law.
References
Al-Tabari, Ibn Jarir. Jami Al-Bayan ‘An Ta’wil al-Qur’an Jilid 1. Beirut: Maktabah Dar Salam, 2005.
Anisa Ilmia, dkk. “Tafsir Q.S Al-Baqarah ayat 168 dan Korelasinya dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Jaminan Halal Produk Halal” dalam Jurnal
Asyur, Thohir Ibnu. Tafsir al-Tarir wa Tanwir. Beirut: Dar Kairo, 2009.
Bakar, Abu. “Kontroversi Nasikh mansukh” dalam Jurnal Madani, Vol. 6 No. 1 Tahun 2016,
Fajriani, Siti. “Respon Masyarakat Terhadap Produk Makanan Tanpa Halal di Kec Mattiro Sampe Kabupaten Pinrang” dalam Skripsi IAIN Pare-Pare Tahun Jurusan Syariah Tahun 2020.,
Handoko, Agus. “Kontroversi Nasikh mansukh dalam Al-Qur’an”, dalam Jurnal Salam Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i, Vol. 10. No. 4 Tahun 2023.,
Imam Masrur, Imam. “Konsep Nasikh Mansukh Jalaluddin Al-Suyuti dan Implikasi Metode Pengajarannya di Perguruan Tinggi” dalam Jurnal Realitas Vol. 16. No. 1 Tahun 2018., h. 8.
M.Yusuf, Kadar. Studi al Qur’an. Jakarta: Amzah, 2010.
Manna Khalil Al-Qattan, Mabahith Fi ‘Ulum al-Qur’an. Beirut: Dar al-hadith, 2008.
Neneng Nurhasanah, dkk., Metodologi Studi Islam. Jakarta: Amzah, 2018.
Nurma Tri Amalia, “Resepsi Masyarakat Terhadap Pesan Halal Pada Iklan Frescare” dalan Jurnal Medialog: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 3 Tahun 2020.
Ratnasari, Dwi Elisa. “Menguak Makna Halal Produk-Produk Pasaran” dalam Harian CNN online diakses pada 15 Oktober 2023 pada link. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180521114413-284-299928/menguak-makna-halal-produk-produk-pasaran
Rizaty, Monavia Ayu. ‘ Konsumsi Makanan Halal di Dunia Diproyeksi Naik dalam Harian DataIndonesia tanggal edisi 24 Novemver 2022 diakses pada pada tanggal 12 Oktober 2023 pada website. https://dataindonesia.id/varia/detail/konsumsi-makanan-halal-di-dunia-diproyeksi-terus-naik
Rofiki, Ahmad. Persepsi Pedagang Atas Kebijakan Sertifikasi Halal “Studi Kasus Para Pedagang Daging Ayam di Pasar Tanjung Kabupaten Jember” dalam Skripsi UIN Achmad Shiddiq.
Shihab, Quraish. Tafsir al-Misbah Jilid 1. Jakarta: Lentera Hati, 2000.
Subaidi, “Historitas Nasikh Mansukh dan Problematikanya Dalam Penafsiran Al-Qur’an”, dalam Jurnal Hermeneutika Vol. 8 No. 1 Tahun 2014.,
Suma, Amin. “Nasikh mansukh Dalam Tinjauan Historis, Fungsional dan Shar’i” dalam Jurnal Al-Insan Al-Qur’an dan Serangan Orientalis Vol. 1 No. 1 Tahun 2005.
UGM Online, “Banyak Produk Belum Bersertifikat Halal” diakses pada 15 Oktober 2023 pada link : https://ugm.ac.id/id/berita/10777-banyak-produk-belum-bersertifikasi-halal/
Ushama, Thamem. Methodologies of the Quranic Exegesis Terjemahan Hasan Basri dan Amroeni. Jakarta: Riora Cipta Karya, 2000.
Wulandari, Eka Diasti. Public Respon Certification of Lp POM MUI and Its Legal Implication dalam Jurnal Iltizamat : Journal Of Economic Sharia law and Business Studies Vol. 2 No. 1 Tahun 2022.
Zamakhshari, Tafsir al-Kasyaf Jilid 1. Beirut: Dar al-Salam, 2009.
