MEMBACA ULANG KISAH ADAM DAN HAWA DENGAN PARADIGMA FEMINISME KONTEMPORER
Abstract
Dalam ranah teori, feminisme mempunyai konsep dan paradigma yang telah melahirkan produk pemikiran dan gagasan perubahan, dimana fokus utamanya adalah untuk memperjuangkan kesetaraan gender. Pendekatan feminisme yang kemudian dijadikan alat dalam memahami ayat-ayat al-Qur’an yang terlanjur ditafsirkan secara patriarki, dimulai dari apa yang oleh para tokoh feminis sebut sebagai “ketidakadilan gender”, dan terlanjur dijustifikasi sebagai pemahaman agama yang otoritatif. Tujuan dari tafsir feminis adalah untuk mengakhiri ketidakseimbangan penafsiran yang cenderung bias gender. Kisah Adam dan Hawa dalam artikel ini akan dibaca ulang menggunakan paradigma feminisme kontemporer yang lebih dominan pada pendekatan hermeneutik dan berbasis keadilan gender. Paradigma feminisme kontemporer memandang bahwa, tidak mungkin ada suatu diskriminasi terhadap perempuan yang dilegitimasi oleh al-Qur’an. Jika itu ada, berarti ada kesalahan dalam memahami pesan moral al-Qur’an. Karena prinsip utama al-Qur’an adalah keadilan dan kesetaraan. Para tokoh feminisme memandang bahwa kisah dikeluarkannya Adam dan Hawa dari surga tidak bisa dipahami bahwa Hawa sebagai salah satu penyebab utamanya, karena penafsiran semacam itu akan memicu produk tafsir yang bias gender dan semakin memperkuat asumsi bahwa perempuan adalah makhluk yang lemah akalnya dan lemah agamanya.
References
Al-Asqalani, Ahmad ibn Ali ibn Hajar, Fath al-Bary bi Syarh Shahih al-Bukhari, Dar al-Matba’ah asl-Salafiyah, 1407 H.
Al-Baghawi, Ma’alim Tanzil, Beirut: Dar al-Kutub, 1997.
Al-Razi, Fakhr al-Din, al-Tafsir al-Kabir aw Mafatih al-Ghaib, vol. 5, Kairo: Dar al-Hadits, 2012.
Al-Thabari, Abu Ja’far, Tarikh al-Rusul wa al-Muluk, vol. 1, Kairo: Dar al-Ma’arif, 1969.
Al-Zamakhsyari, Al-Kasysyaf ‘an Haqa’iq al-Tanzil wa ‘Uyun al-Aqawil fi Wujuh al-Ta’wil, Beirut: Dar al-Ma’rifah, 2009.
Anam, Haikal Fadhil, “Tafsir Feminisme Islam: Kajian Atas Penafsiran Riffat Hassan terhadap Q.S. Al-Nisa’ (4): 34”, Maghza: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, (Vol. 4, No. 2, 2019).
Minggus M. Pranoto, “Selayang Pandang Tentang Teologi Feminis dan Metode Berteologinya”, Jurnal Abdiel, (Vol. 2, No. 1, April 2018).
El-Omari, Dina, Adam and Eve from The Perspective of Contemporary Feminist Exegesis of The Qur’an, dalam Simon Sinn, ed., Transformative Readings of Sacred Scriptures, (Geneva: The Lutheran Word Federation, 2017).
Ibn Katsir, Abu al-Fida’ Isma’il, Tafsir al-Qur’an al-‘Adzim, vol. 1, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2017.
Mustaqim, Abdul, “Feminisme Dalam Pemikiran Riffat Hassan”, Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies, (No. 63, 1999).
Rahman, Fazlur, Islam and Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition, Chicago: The University of Chicago Press, 1984.
Ridla, Rasyid, Tafsir al-Manar, Beirut: Dar al-Fikr, tt.
Saeed, Abdullah, Interpreting the Qur’an: Towards a Contemporary Approach, London: Routledge, 2006.
Wadud, Amina, Qur’an and Woman: Rereading the Sacred Text from a Woman’s Perspective, New York: Oxford University Press, 1999.
Yuminah, “Modernitas dan Respon Agama: Telaah tentang Feminisme Diskursus Gender dalam Islam”, Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin, (Vol. 8, No. 1, Juni 2022).